Motivasi dan Inspirasi dalam Melakukan Pengabdian Gizi Dalam Masyarakat
-Lomba-
Gizi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam pemenuhan dalam tubuh. Masalah gizi berkaitan yang erat bagi status kesehatan masyarakat dan indeks pembangunan manusia. Menurut Badan Pusat Statistik (2017), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/ penduduk). Indonesia memiliki IPM pada tahun 2014 sebesar 68.31%, tahun 2015 sebesar 68.90%, dan tahun 2016 sebesar 69.55 %. Peningkatan secara signikan disetiap ditahun disebabkan karena adanya dukungan dari program-program pemerintah dari berbagai sektor maupun dari pihak-pihak lainnya Sektor tersebut akan saling berkaitan atau saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan kualitas sumberdaya manusia maupun alam yang unggul.
Pada awalnya, saya sebagai seorang anak yang memiliki wawasan tentang dunia kesehatan yang terlalu minim, tetapi dengan rasa keingin tahu hal itu, saya pun berusaha. Seiring dengan hal itu, ditunjangnya pula orang tua saya (ibu) sebagai ahli gizi di puskesmas, maka saya pun mulai memahami dunia kesehatan terutama di gizi masyarakat secara bertahap.
Ketika pertama kali saya diajak oleh ibu saya melihat warga masyarakat yang memiliki kesehatan yang buruk meliputi status gizi buruk, kurang, atau masalah gizi lainnya. Saya termotivasi dengan ibu saya dengan kerja keras memberikan edukasi, intervensi bagi masyarakat terutama bayi balita yang mengalami masalah gizi yang tidak pernah terselesaikan.
Kompetisi 2024
Motivasi dan Inspirasi dalam Melakukan Pengabdian Gizi Dalam Masyarakat
Motivasi Melakukan Pengabdian Gizi Dalam Masyarakat
Gizi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam pemenuhan dalam tubuh. Masalah gizi berkaitan yang erat bagi status kesehatan masyarakat dan indeks pembangunan manusia. Menurut Badan Pusat Statistik (2017), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/ penduduk). Indonesia memiliki IPM pada tahun 2014 sebesar 68.31%, tahun 2015 sebesar 68.90%, dan tahun 2016 sebesar 69.55 %. Peningkatan secara signikan disetiap ditahun disebabkan karena adanya dukungan dari program-program pemerintah dari berbagai sektor maupun dari pihak-pihak lainnya Sektor tersebut akan saling berkaitan atau saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan kualitas sumberdaya manusia maupun alam yang unggul.
Pada awalnya, saya sebagai seorang anak yang memiliki wawasan tentang dunia kesehatan yang terlalu minim, tetapi dengan rasa keingin tahu hal itu, saya pun berusaha. Seiring dengan hal itu, ditunjangnya pula orang tua saya (ibu) sebagai ahli gizi di puskesmas, maka saya pun mulai memahami dunia kesehatan terutama di gizi masyarakat secara bertahap.
Ketika pertama kali saya diajak oleh ibu saya melihat warga masyarakat yang memiliki kesehatan yang buruk meliputi status gizi buruk, kurang, atau masalah gizi lainnya. Saya termotivasi dengan ibu saya dengan kerja keras memberikan edukasi, intervensi bagi masyarakat terutama bayi balita yang mengalami masalah gizi yang tidak pernah terselesaikan.
Salah satu contoh kasus yaitu salah seorang ibu yang memiliki anak yang telah diagnose gizi buruk, dan stunting maka dari itu ahli gizi dari puskesmas setempat memberikan intervensi gizi buruk meliputi memberikan bantuan seperti susu, pembuatan formula 100, maupun pemberian uang dengan tujuan dapat memberikan asupan makanan bagi si anak dengan baik, tetapi hal ini si orang tua anak tersebut justru memanfaatkan kondisi fisiologis anaknya. Dan hal ini yang membuat saya merasakan hal yang kecewa tetapi disisi lain agar dapat tercukupi kebutuhan rumah tangga.
Dengan kejadian tersebut, ketika saya lulus SMA termotivasi untuk mendaftarkan diri sebgaai calon penerima beasiswa utusan daerah dengan prodi Gizi Masyarakat dengan tujuan setelah saya menjadi seorang sarjana Ahli Gizi. Saya ingin melihat daerah yang memiliki status kesehatan yang baik dan gizi dengan melihat beberapa sisi yang mendukung hal tesebut seperti akses pangan, keamanan pangan, dan keterjangkauan masyarakat dalam membeli bahan pangan.
Maka dihadapan bupati,saya dinyatakan LULUS dengan melewati beberapa tahap seleksi. Saat ini saya berada di tingkat 2 semester 4, saya mengikuti beberapa rangkaian pengabdi masyarakat yaitu Bina Cinta Lingkungan (BCL) di Desa Petir pada tahun 2015 dengan rangkaian kegiatan pembersihan gorong-gorong desa, fasilitas desa, dan faslitas pendidikan desa.
Hal ini sangat bermanfaat dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi secara tidak langsung kepada masyarakar desa sekitar. Selain itu saya mengikuti program pengabdian gizi masyarakat yaitu Nutriaction yang dikoordinasikan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (HIMAGIZI) IPB yang memberikan edukasi pola hidup sehat dan penyuluhan gizi dengan sasaran Ibu hamil, ibu menyusui, anak usia sekolah dasar seperti pembuatan makanan pendamping asi ibu berbasis pangan lokal, penyuluhan program perbaikan gizi masyaraka yang telah direncanakan oleh pemerintah agar program tersebut dapat berjalan seiring dengan partisipasi masyarakat, edukasi pengenalan konsumsi sayur, buah, gizi seimbang, dan cuci tangan yang benar bagi anak usia sekolah dasar dengan adanya pembinaan dari sejak dini dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul dimasa depan.
Dengan kejadian tersebut, ketika saya lulus SMA termotivasi untuk mendaftarkan diri sebgaai calon penerima beasiswa utusan daerah dengan prodi Gizi Masyarakat dengan tujuan setelah saya menjadi seorang sarjana Ahli Gizi. Saya ingin melihat daerah yang memiliki status kesehatan yang baik dan gizi dengan melihat beberapa sisi yang mendukung hal tesebut seperti akses pangan, keamanan pangan, dan keterjangkauan masyarakat dalam membeli bahan pangan.
Maka dihadapan bupati,saya dinyatakan LULUS dengan melewati beberapa tahap seleksi. Saat ini saya berada di tingkat 2 semester 4, saya mengikuti beberapa rangkaian pengabdi masyarakat yaitu Bina Cinta Lingkungan (BCL) di Desa Petir pada tahun 2015 dengan rangkaian kegiatan pembersihan gorong-gorong desa, fasilitas desa, dan faslitas pendidikan desa.
Hal ini sangat bermanfaat dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi secara tidak langsung kepada masyarakar desa sekitar. Selain itu saya mengikuti program pengabdian gizi masyarakat yaitu Nutriaction yang dikoordinasikan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (HIMAGIZI) IPB yang memberikan edukasi pola hidup sehat dan penyuluhan gizi dengan sasaran Ibu hamil, ibu menyusui, anak usia sekolah dasar seperti pembuatan makanan pendamping asi ibu berbasis pangan lokal, penyuluhan program perbaikan gizi masyaraka yang telah direncanakan oleh pemerintah agar program tersebut dapat berjalan seiring dengan partisipasi masyarakat, edukasi pengenalan konsumsi sayur, buah, gizi seimbang, dan cuci tangan yang benar bagi anak usia sekolah dasar dengan adanya pembinaan dari sejak dini dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul dimasa depan.
Dengan hal itu, maka sangat dibutuhkan relawan dalam membantu tenaga kesehatan dalam mendukung program-program yang telah direncanakan oleh pemerintaha. Para relawan untuk turut membantu mengubah pola pikir masyarakat, kebiasaan hidup masyarakat yang dilakukan secara bertahap akan lebih dapat terealisasi. Selain itu Peningkatan IPM sangat dibutuhkan tenaga –tenaga yang dapat mendongkrak IPM Indonesia menjadi lebih unggul khususnya dibidang gizi masyarakat.Jangan menganggap dirimu hebat dan berhasil ketika dirimu belum bermanfaat bagi masyarakat.
Demikianlah tulisan dengan judul Pengabdian Gizi Masyarakat yang ditulis Oleh Muh Guntur Sunarjono Putra dari Institut Pertanian Bogor. Semoga bisa memberikan manfaat kepada setiap pembaca website lomba.
0 Response to "Motivasi dan Inspirasi dalam Melakukan Pengabdian Gizi Dalam Masyarakat"
Posting Komentar